Analisis
Struktural
Puisi
“Dalam Doaku”, Karya Sapardi Djoko Damono
Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas Ujian Tengah Semester
Mata kuliah Apresiasi Puisi
Dosen Pembimbing : Nurul
Setyorini, M. Pd
Disusun oleh :
Aftika Nur Khasanah (132110060)
3 B
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014-2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sebagai
guru bahasa Indonesia nantinya akan mengajarkan hal - hal yang berkaitan dengan
bahasa Indonesia. Dalam hal ini termasuk juga puisi. Sebagai guru diharapkan
mampu menjelaskan secara detail tentang puisi. Maka dari itu perlu adanya
apresiasi puisi dan analisis puisi secara detail.
Makalah
ini akan menganalisis sebuah puisi dengan analisis structural, yaitu
menganalisis struktru fisik dan batin puisi. Di sini akan dianalisis
penyimpangan bahasa, sintaksis dalam puisi, metode puisi, pengimajian, kata
konkret, majas, perlambangan, verifikasi, dan tipografi. Selain itu, makna
puisi dan hakikat puisi juga akan dianalisis.
B. Rumusan
Masalah
Bagaimana struktur fisik dan
struktur batin puisi Dalam Doaku karya Sapardi Djoko Damono?
C. Tujuan
Makalah
1.
Mengapresiasi
puisi.
2.
Memahami
puisi secara structural.
3. Membekali diri sebagai calon
pendidik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PUISI
Dalam
Doaku
Karya :
Sapardi Djoko Damono
Dalam doaku Subuh ini
kau menjelma langit yang semalaman
tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima
cahaya pertama,
yang melengkung hening karena
akan menerima suara - suara
Ketika matahari mengambang tenang
di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk -
pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti - hentinya
mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana
Dalam doaku sore ini
kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas - ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan
menggugurkan bulu - bulu bunga jambu,
yang tiba - tiba gelisah dan
terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Maghrib ini di dalam doaku kau
menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di
jalan dan menyentuh - nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu -
bulu mataku
Dalam doa malamku kau menjelma
denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah
batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus - putusnya
bernyanyi bagi kehidupanku
Aku mencintaimu
Itu sebabnya aku takkan pernah
selesai mendoakan keselamatanmu
B. Analisis
Struktural Puisi
1. Struktur
Fisik
a.
Penyimpangan
Bahasa
1)
Penyimpanga lesikal
-
bersijingkat
- matahari mengambang - pertanyaan muskil
-
beritahan
- melengkung hening - meluas bening
2)
Penyimpangan morfologis
-
mengibas
- ibaskan - menyentuh - nyentuhkan
3)
Penyimpangan register
-
Subuh
- Maghrib
4)
Penyimpangan historis
-
nun
-
muskil
b.
Sintaksis
dalam Puisi
1)
kau
menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata
2)
kau
menjelma seekor burung gereja ….
3)
Aku
mencintaimu
c.
Metode
Puis
1)
Diksi
a)
Perbendaharaan
kata
Dalam
doaku Subuh ini
kau
menjelma langit yang semalaman tak
memejamkan mata,
yang
meluas bening siap menerima cahaya
pertama,
yang
melengkung hening karena akan
menerima suara - suara
Penggunaan
bahasa tingkat tinggi dalam pengimajian.
b)
Urutan
Kata
-
Dalam
doaku Subuh ini …
-
Ketika
matahari mengambang tenang di atas kepala …
-
Dalam
doaku sore ini …
-
Maghrib
ini di dalam doaku …
-
Dalam
doa malamku …
c)
Daya
Sugesti
Dalam
doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan
terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi
rahasia, yang tak putus - putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Aku
mencintaimu
Itu
sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu
Puisi
di atas telah mensugesti pembaca dalam merasakan besarnya rasa cinta sang penulis kepada seseorang
yang selalu didoakan sepanjang hari.
2)
Pengimajian
-
Pendengaran
:
melengkung
hening karena akan menerima suara - suara
tak
henti - hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah
dari mana
-
Penglihatan
:
menerima
cahaya pertama
menjelma
pucuk - pucuk cemara yang hijau senantiasa
3)
Kata
konkret
menjelma
pucuk - pucuk cemara yang hijau senantiasa
4)
Majas
-
Personifikasi
:
….
menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di
jalan dan menyentuh - nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu -
bulu mataku ….
-
Alegori
:
Dalam
doaku sore ini
kau
menjelma seekor burung gereja yang mengibas - ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu - bulu bunga jambu,
yang
tiba - tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
5)
Perlambangan
-
Lambang
bunyi :
angin
yang mendesau entah dari mana
6)
Verifikasi
Metrum
:
yang
meluas bening siap menerima cahaya
pertama,
yang
melengkung hening karena akan
menerima suara - suara
7)
Tipografi
Dalam
puisi ini penulis menggunakan tipografi bait - bait seperti paragraf.
2. Struktur
Batin
1)
Makna
Puisi
a.
Hermeneutik
: pada puisi ini “aku” selalu mendoakan “kau” setiap 5 waktu shalat, yaitu
Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya karena “aku” sangat mencintai “kau”.
b.
Proarotik
: pengungkapan cinta lewat doa yang digambarkan puisi ini menunjukkan penulis
beraliran romantisme.
c.
Semantik
matahari
mengambang tenang di atas kepala : berarti sudah waktu tengah hari atau waktu
shalat Dhuhur.
2)
Hakikat
Puisi
a.
Tema
: kecintaan
b.
Perasaan
: bahagia tapi sedikit gelisah
c.
Nada
dan suasana : gelisah
d.
Amanat
: mencintai tidak terus - terusan dengan rayuan atau hadiah, mencintai adalah
saat kita bisa mendoakan dengan tulus orang yang kita cintai.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Demikian analisis puisi Dalam
Doaku karya Sapardi Djoko Damono meliputi struktur fisik dan struktur batinnya.
Yang di dalamnya ada penyimpangan bahasa, sintaksis dalam puisi, metode puisi,
pengimajian, kata konkret, majas, perlambangan, verifikasi, dan tipografi.
Selain itu, makna puisi dan hakikat puisi juga dianalisis.
Dan tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar