Rabu, 31 Desember 2014

KECINTAANKU

PESONA PURWOREJO

A : Purworejo itu kota mati.
B : Mengapa kau berkata seperti itu, padahal kau baru beberapa tahun di Purworejo.
A : Sekarang sebutkan apa yang bisa membuat Purworejo tidak dijuluki kota mati!
Julukan Purworejo bukan kota mati. Purworejo adalah kota Pramuka dan kota Pensiun. Jangan hanya karena Purworejo tidak memiliki arena hiburan yang buka sampai malam, kita bebas mengatakan Purworejo adalah kota mati. Karena kamu tidak akan menyesal jika melihat keindahan Purworejo seutuhnya.
Disebut kota pensiun karena kebanyakan remaja Purworejo setelah lulus dari SMA / SMK lalu melanjutkan bekerja atau melanjutkan pendidikan di luar kota. Dan mereka akan kembali lagi ke Purworejo setelah tua. Padahal Purworejo adalah kota yang indah dan penuh dengan segala potensi yang sayangnya tidak diketahui banyak orang. Jika diibaratkan, Purworejo itu seperti sebuah manggis : kecil, mungil namun memiliki banyak kejutan.
1.       Pantai
a.       Jatimalang
Terletak di Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi yang berjarak 18 km dari pusat kota Purworejo. Pantai Jatimalang merupakan wisata alam yag sangat menarik dengan suguhan hamparan laut Samudera Hindia atau Pantai Laut Selatan. Di sini terdapat pelelangan ikan hasil tangkapan nelayan, sehingga apabila kita membeli di sini akan jauh lebih murah. Di Pantai Jatimalang juga menyediakan berbagai macam makanan hasil olahan laut yang tentu saja harganya terjangkau.
b.      Ketawang
Terletak di Desa Harjobinangun dan Desa Ketawang, Kecamatan Grabag yang berjarak sekitar 24 km dari pusat kota Purworejo. Pantai Ketawang merupakan pantai yag masih alami dengan perpaduan indahnya deburan ombak laut selatan, berbibir pantai luas dan hamparan pasir yang lembut. Pada momen - momen tertentu Pemda setempat menggelar acara lomba pacuan kuda dan balap motor (racing) di pantai ini.
c.       Kaburuhan
Terletak di Desa Kaburuhan, Kecamatan Ngombol, letaknya berseberangan dengan Pantai Pasir Puncu yang ada di Kecamatan Grabag. Suasana di pantai ini cukup bersih dan di pantai ini wisatawan akan disuguhi pemandangan pantai yang indah seperti matahari terbenam .  Namun pantai ini dilarang untuk mandi karena ombaknya cukup berbahaya bagi para wisatawan yang ingin mandi di pantai.
2.       Desa Wisata
a.       Desa Karangrejo
Berada di kecamatan Loano, terletak di tepi sungai Bogowonto dengan penduduk sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Desa Karangrejo yang telah mencanangkan sebagai Ekowisata, akan tetapi belum optimal dalam melakukan action sehingga tema ekowisata belum belum memberikan kontribusi ekonomis terhadap masyarakat. Potensi serta daya tarik wisata, di antaranya : panjat tebing Watu Sumurup, Hutan Rakyat, Makam Silencu, Jembatan Goyang Tempuran Mas, Cagar Budaya Gapuro Kuno 1913, Camping Ground dan aneka atraksi wisata lainnya (wisata alam, wisata seni dan budaya, wisata pendidikan, wisata ziarah, dan wisata konservasi).
b.      Desa Somongari
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Kaligesing yang terletak di Lembah Pegunungan Menoreh, dengan mayoritas mata pencaharian sebagai petani. Desa ini juga desa di mana W.R. Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya dilahirkan. Desa yang berjarak kurang lebih 13 km dari pusat kota Purworejo.
c.       Kasumo Asri, Mayungsari, Bener
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Bener berbatasan dengan Kabupaten Magelang yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai  petani. Di desa ini terdapat areal milik Perhutani dan telah dijadikan Taman Wisata Alam dan Pendidikan.
d.      Desa Jatimalang
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Purwodadi, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Selain pantai, desa ini juga memiliki paket wisata bahari, wisata pendidikan, wisata mystical, wisata kuliner,dan wisata konservasi pantai.
e.      Desa Keburuhan
Desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Ngombol ini, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Desa ini memiliki destinasi pariwisata kelautan dan view alam yang menarik, keindahan pantainya dikenal dengan nama Pantai Pasir Puncu.
f.        Desa Ketawangrejo
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Grabag, desa yag memiliki berbagai potensi ini sangat strategis dan mudah dikunjungi dengan berbagai alat informasi. Keanekaragaman potensinya meliputi pantai, hutan, arsitektur bangunan, industry rumah tangga dan lain sebagainya.
g.       Desa Wirun
Desa yang terletak di wilayah Kecamatan Kutoarjo memiliki aneka potensi seni dan dan kerajinan. Kerajinan yang terkenal di desa ini adalah kerajinan sangkar burung.
h.      Desa Donorejo
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Kaligesing pada ketinggian 700 dpl, memiliki aneka potensi dan daya tarik wisata alam, di antaranya adalah Goa Seplawan.
3.       Curug
a.       Curug Siklotok
Terletak di desa Kaligono Kecamatan Kaligesing. Berkunjung ke curug ini wisatawan akan disuguhkan keindahan tiga tingkat air terjun. Tingkat pertama dengan ketinggian kurang lebih 30 m bernama curug siklotok, tingkat kedua yang berada 10 m di atasnya tidak memiliki nama. Lalu paling atas adalah curug silangit dengan ketinggian sedikitnya 60 m.
b.      Curug Muncar
Terletak di desa Kaliwungu, Kecamatan Bruno mungkin kurang dikenal karena berada di pegunungan dan letaknya cukup terpencil. Untuk mencapai desa ini diperlukan waktu sekitar 40 menit dari Kutoarjo. Medan yang ditempuh untuk menuju objek ini memang sedikit menantang, dengan jalan yang berliku - liku dan rusak. Namun desa ini menawarkan panorama yang masih asri.
4.       Museum Tosan Aji
Terletak di Jalan Mayjend Sutoyo, sebelah selatan alun - alun Purworejo. Di museum ini tersimpan berbagai macam benda - benda cagar budaya, seperti keris, tombak, dan lain sebagainya.
5.       Masjid Agung (Masjid Darul Muttaqin)
Masjid ini sangat terkenal karena adanya bedug Kyai Bagelen  atau bedug Pendowo yang merupakan bedug terbesar di dunia. Dikatakan terbesar karena bedug ini dibuat dibuat dari kayu gelonggongan utuh tanpa sambungan. Bedug ini memiliki panjang 292 cm, keliling bagian depan 601 cm, keliling bagian belakang 564 cm, diameter bagian depan 194 cm, dan diameter bagian belakang 180 cm.
6.       Bangunan Cagar Budaya
Saat Anda memasuki Kabupaten Purworejo, Anda akan melihat banyak bangunan - bangunan bergaya Belanda menghiasi Kabupaten ini. Mulai dari bangunan sekolah, kantor - kantor hingga Stasiun Kereta Api Purworejo.
7.       Perbukitan Geger Menjangan
Dari bukit ini kita bisa memandang landscape kota Purworejo dari ketinggian. Di atas bukit ini terdapat gardu pandang untuk tempat istirahat dan menikmati pemandangan alam Purworejo yang cukup luas. Di dekat Geger Menjangan sendiri juga terdapat makam Kyai Imam Puro yang diyakini sebagai salah satu tokoh yang besar andilnya dalam sejarah keberadaan Purworejo.
8.       Goa Seplawan

Goa Seplawan terletak di gugusan bukit Menoreh perbatasan Kabupaten Purworejo dengan Kabupaten Kulon Progo, tepatnya di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing.  Goa ini merupakan peninggalan sejarah masa lalu terbukti dengan ditemukannya sebuah arca emas 22 karat setinggi 9 centimeter dengan berat 2,5 kg, pada salah sudut kota. Arca Kencana tersebut berupa sepasang patung wanita dan pria yang sedang bergandeng tangan, yang diyakini oleh ahli arkeolog sebagai Dewa Siwa dan Dewi Parwati serta merupakan peninggalan pada zaman Hindu Siwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar