PESONA PURWOREJO
A : Purworejo itu kota mati.
B : Mengapa kau berkata seperti itu,
padahal kau baru beberapa tahun di Purworejo.
A : Sekarang sebutkan apa yang bisa membuat
Purworejo tidak dijuluki kota mati!
Julukan
Purworejo bukan kota mati. Purworejo adalah kota Pramuka dan kota Pensiun.
Jangan hanya karena Purworejo tidak memiliki arena hiburan yang buka sampai
malam, kita bebas mengatakan Purworejo adalah kota mati. Karena kamu tidak akan
menyesal jika melihat keindahan Purworejo seutuhnya.
Disebut kota
pensiun karena kebanyakan remaja Purworejo setelah lulus dari SMA / SMK lalu
melanjutkan bekerja atau melanjutkan pendidikan di luar kota. Dan mereka akan
kembali lagi ke Purworejo setelah tua. Padahal Purworejo adalah kota yang indah
dan penuh dengan segala potensi yang sayangnya tidak diketahui banyak orang.
Jika diibaratkan, Purworejo itu seperti sebuah manggis : kecil, mungil namun
memiliki banyak kejutan.
1. Pantai
a. Jatimalang
Terletak di Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi yang
berjarak 18 km dari pusat kota Purworejo. Pantai Jatimalang merupakan wisata
alam yag sangat menarik dengan suguhan hamparan laut Samudera Hindia atau
Pantai Laut Selatan. Di sini terdapat pelelangan ikan hasil tangkapan nelayan,
sehingga apabila kita membeli di sini akan jauh lebih murah. Di Pantai
Jatimalang juga menyediakan berbagai macam makanan hasil olahan laut yang tentu
saja harganya terjangkau.
b. Ketawang
Terletak di Desa Harjobinangun dan Desa Ketawang,
Kecamatan Grabag yang berjarak sekitar 24 km dari pusat kota Purworejo. Pantai
Ketawang merupakan pantai yag masih alami dengan perpaduan indahnya deburan
ombak laut selatan, berbibir pantai luas dan hamparan pasir yang lembut. Pada
momen - momen tertentu Pemda setempat menggelar acara lomba pacuan kuda dan
balap motor (racing) di pantai ini.
c. Kaburuhan
Terletak di Desa Kaburuhan, Kecamatan Ngombol, letaknya
berseberangan dengan Pantai Pasir Puncu yang ada di Kecamatan Grabag. Suasana
di pantai ini cukup bersih dan di pantai ini wisatawan akan disuguhi
pemandangan pantai yang indah seperti matahari terbenam . Namun pantai ini dilarang untuk mandi karena ombaknya
cukup berbahaya bagi para wisatawan yang ingin mandi di pantai.
2. Desa
Wisata
a. Desa
Karangrejo
Berada di kecamatan Loano, terletak di tepi sungai
Bogowonto dengan penduduk sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.
Desa Karangrejo yang telah mencanangkan sebagai Ekowisata, akan tetapi belum
optimal dalam melakukan action sehingga tema ekowisata belum belum memberikan kontribusi
ekonomis terhadap masyarakat. Potensi serta daya tarik wisata, di antaranya :
panjat tebing Watu Sumurup, Hutan Rakyat, Makam Silencu, Jembatan Goyang
Tempuran Mas, Cagar Budaya Gapuro Kuno 1913, Camping Ground dan aneka atraksi
wisata lainnya (wisata alam, wisata seni dan budaya, wisata pendidikan, wisata
ziarah, dan wisata konservasi).
b. Desa
Somongari
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Kaligesing yang
terletak di Lembah Pegunungan Menoreh, dengan mayoritas mata pencaharian sebagai
petani. Desa ini juga desa di mana W.R. Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya
dilahirkan. Desa yang berjarak kurang lebih 13 km dari pusat kota Purworejo.
c. Kasumo
Asri, Mayungsari, Bener
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Bener berbatasan
dengan Kabupaten Magelang yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani. Di desa ini terdapat
areal milik Perhutani dan telah dijadikan Taman Wisata Alam dan Pendidikan.
d. Desa
Jatimalang
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Purwodadi,
mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Selain pantai, desa
ini juga memiliki paket wisata bahari, wisata pendidikan, wisata mystical,
wisata kuliner,dan wisata konservasi pantai.
e. Desa
Keburuhan
Desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Ngombol ini,
mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Desa ini
memiliki destinasi pariwisata kelautan dan view
alam yang menarik, keindahan pantainya dikenal dengan nama Pantai Pasir Puncu.
f.
Desa Ketawangrejo
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Grabag, desa yag
memiliki berbagai potensi ini sangat strategis dan mudah dikunjungi dengan
berbagai alat informasi. Keanekaragaman potensinya meliputi pantai, hutan,
arsitektur bangunan, industry rumah tangga dan lain sebagainya.
g. Desa
Wirun
Desa yang terletak di wilayah Kecamatan Kutoarjo memiliki
aneka potensi seni dan dan kerajinan. Kerajinan yang terkenal di desa ini
adalah kerajinan sangkar burung.
h. Desa
Donorejo
Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Kaligesing pada
ketinggian 700 dpl, memiliki aneka potensi dan daya tarik wisata alam, di antaranya
adalah Goa Seplawan.
3. Curug
a. Curug
Siklotok
Terletak di desa Kaligono Kecamatan Kaligesing.
Berkunjung ke curug ini wisatawan akan disuguhkan keindahan tiga tingkat air
terjun. Tingkat pertama dengan ketinggian kurang lebih 30 m bernama curug siklotok,
tingkat kedua yang berada 10 m di atasnya tidak memiliki nama. Lalu paling atas
adalah curug silangit dengan ketinggian sedikitnya 60 m.
b. Curug
Muncar
Terletak di desa Kaliwungu, Kecamatan Bruno mungkin
kurang dikenal karena berada di pegunungan dan letaknya cukup terpencil. Untuk
mencapai desa ini diperlukan waktu sekitar 40 menit dari Kutoarjo. Medan yang
ditempuh untuk menuju objek ini memang sedikit menantang, dengan jalan yang
berliku - liku dan rusak. Namun desa ini menawarkan panorama yang masih asri.
4. Museum
Tosan Aji
Terletak di Jalan Mayjend Sutoyo, sebelah selatan alun -
alun Purworejo. Di museum ini tersimpan berbagai macam benda - benda cagar
budaya, seperti keris, tombak, dan lain sebagainya.
5. Masjid
Agung (Masjid Darul Muttaqin)
Masjid ini sangat terkenal karena adanya bedug Kyai
Bagelen atau bedug Pendowo yang
merupakan bedug terbesar di dunia. Dikatakan terbesar karena bedug ini dibuat
dibuat dari kayu gelonggongan utuh tanpa sambungan. Bedug ini memiliki panjang
292 cm, keliling bagian depan 601 cm, keliling bagian belakang 564 cm, diameter
bagian depan 194 cm, dan diameter bagian belakang 180 cm.
6. Bangunan
Cagar Budaya
Saat Anda memasuki Kabupaten Purworejo, Anda akan melihat
banyak bangunan - bangunan bergaya Belanda menghiasi Kabupaten ini. Mulai dari
bangunan sekolah, kantor - kantor hingga Stasiun Kereta Api Purworejo.
7. Perbukitan
Geger Menjangan
Dari bukit ini kita bisa memandang landscape kota
Purworejo dari ketinggian. Di atas bukit ini terdapat gardu pandang untuk
tempat istirahat dan menikmati pemandangan alam Purworejo yang cukup luas. Di
dekat Geger Menjangan sendiri juga terdapat makam Kyai Imam Puro yang diyakini
sebagai salah satu tokoh yang besar andilnya dalam sejarah keberadaan
Purworejo.
8. Goa
Seplawan
Goa Seplawan terletak di gugusan bukit Menoreh perbatasan
Kabupaten Purworejo dengan Kabupaten Kulon Progo, tepatnya di Desa Donorejo,
Kecamatan Kaligesing. Goa ini merupakan
peninggalan sejarah masa lalu terbukti dengan ditemukannya sebuah arca emas 22
karat setinggi 9 centimeter dengan berat 2,5 kg, pada salah sudut kota. Arca
Kencana tersebut berupa sepasang patung wanita dan pria yang sedang bergandeng
tangan, yang diyakini oleh ahli arkeolog sebagai Dewa Siwa dan Dewi Parwati
serta merupakan peninggalan pada zaman Hindu Siwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar